Albert Einstein Tidak Bisa Bicara
I
Masa kecil Einstein
adalah masa yang penuh keprihatinan, masa kecil yang kurang menyenangkan, masa
yang tidak banyak diketahui banyak orang. Masa kecil Einstein yang penuh
keprihatinan tidak secerah ketenaran namanya. Albert Einstein adalah seorang
yahudi tulen, ayahnya bernama Hermann Einstein, dan ibunya bernama Paulina Koch
kedua orang tuanya adalah orang yahudi. Albert Einstein lahir sebagai anak pertama
pada 14 Maret 1879 di kota Ulm, Wurttermberg, Jerman. kelahiran Einstein sangat
membahagiakan bagi orang tuanya, terlebih lagi Einstein jarang menangis dan
rewel seperti bayi pada umumnya sorot matanya yang tajam seolah- olah ingin
tahu rahasia apa yang ada di balik benda yang dilihatnya.
Pada masa
kecil, Einstein mengalami pertumbuhan terlambat, sebab secara fisik perkembangannya
relatif baik, namun perkembangan secara mental agak kurang baik , bahkan Einstein
kecil dikira dan dikhawatirkan akan menderita cacat mental atau perkebangan
mental terbelakang. Praduga ini didasarkan pada kenyataan, bahwa anak-anak
seusia Einstein pada umumnya sudah pandai bicara, akan tetapi Einstein pada
usia balita belum bisa berbicara. Selain tidak bisa bicara Einstein juga tidak
suka bermain dengan teman-temannya. Kebiasaan menyendiri ini juga dipakai
sebagai alasan praduga bahwa Einstein memang mengalami gangguan mental.
Oleh karena Einstein
belum bisa bicara , maka Einstein lebih suka duduk menyendiri, tidak berkumpul
dan bermain dengan teman-temannya. Para dokter ahli perkembangan anak-anak
menduga Einstein terkena keterlambatan perkembangan mental yang disebabkan oleh
sindrom asperger yang mengarah pada autisme, para dokter ahli anak-anak
ada yang menduga Einstein sedang mengalami proses pemikiran dalam kerangka
visual atau “eksperimen-eksperimen pikirannya”. Dugaan-dugaan ini didasarkan
pada sorot matanya yang tajam bila memandang suatu benda, terlebih lagi bila ia
tertarik pada benda tersebut. Pandangan matanya seolah-olah ingin mengetahui
rahasia yang ada dibalik benda yang dipandangnya. Selain daripada itu ada juga
yang menduga Einstein kecil mengidap dyslexia, sulit bicara dan timbul
sifat pemalu. Einstein kecil yang belum dapat berbicara, jadilah seorang anak
yang pemalu, dan senang menyendiri, serta tetap dengan sorot matanya yang
menyelidiki, ingin tahu rahasia yang ada di balik benda yang dipandangnya. Sorot
matanya yang tajam dan menyelidiki inilah yang membuat senang hati kedua orang
tuanya. Sorot matanya yang membuat juga memberikan harapan kedua orang tuanya,
bahwa pada suatu ketika nanti pasti eintstein akan dapat berbicara.
Dikutip dari Buku karya Wisnu Arya Wardhana yang berjudul “Einstein
Membantah Taurat & Injil , Einstein Mati Matanya Dijugil” terbitan tahun
2009, penerbit Pustaka Pelajar
Komentar
Posting Komentar